perasaan ku sangat kacau, dengan luka yang banyak yang kusimpan dan tak sempat terungkapkan karena selalu menanti waktu yang tepat dn waktu yang mungkin akan melembutkan setiap ucapan yang kasar, tapi sayang aku tak menemukan waktu itu.
jarak aku dan waktu yang tepat itu jauh, sseperti aku tepat berjalan dihadapan nya aku tak menengok kebelakang.dalam dirku,
ini adalah tentang kepura-pura an yang ada dalam diriku, dan aku sadar selama ini kepura-pura an telah menemaniku setiap hari entah dalam jangka sekian an tahun, aku tak menghitung nya, namun aku masih mengingat sedikit memori tentang berpura-pura ku.
1. disaat aku berpura-pura sabar menghadapi seseorang yang bahkan lelah untuk ku hadapi, dan mengapa aku terus bertahan dengan kepura-puraan itu ? aku tidak tau.
2. disaat aku berpura-pura memahami pembicaraan seseorang yang terkadang tidak bisa kuphami, mengapa ? aku hanya tidak ingin menyakiti, kadang aku takut untuk mengatakan kalau aku tak dapat mengerti atau mendengar, aku takut meminta nya mengulang kata demi kata yang telah diceritakan nya, aku takut dia merasa aku tak menghargai pembeciraan nya, karena orang itu telah membuat ku takut hingga aku berpura-pura
namun saat malam itu, malam yang tak dapat kusebutkan kapan, dimana, dan suasana nya, yang jelas ini seperti khayalan, dn aku berharap hanya sebuah mimpi buruk, sampai-sampai aku meletak kan pengusir mimpi buruk dikamar tidur ku, tapi aku salah, malam itu bukan mimpi buruk, malam itu adalah malam dimana sepenuh nya aku menyadari bahwa kepura-puraan ku selama ini menyakiti seseorang, sungguh aku tak berniat seperti itu, niat ku baik, aku takut seseorang itu terluka karena ketidak sempurnaan aku dalam menemani nya, tapi kepura-puraan itu semakin membuat nya sakit, dan dia marah besar padaku, itu kali pertama aku menangis dikamarku semalaman lagi, setelah luka yang seperti itu hilang kini datang lagi. aku mungkin sekarang sudah berdamai dengan luka itu, tapi sakiy nya mash terasa, luka nya masih belum terobati, dan sampai sekarang masih berdarah. dan untuk yang kesekian kali nya lagi aku mengatakan bahwa aku memaafkan, hanya krena aku tidak ingin memperpanjang masalah ini, dn membuat masalah ini menjadi pertengkaraan yang membawa penyesalan, dan ini semua membuat luka baru dn tanda tanya baru yang ku simpan untuk menunggu waktu yang tepat hingga aku dapat mengeluarkan nya dari sini.
tetapi kurasa tak ada waktu lagi untuk ku, sesuatu yang lain terlalu berharga dari pada menyempatkan waktu mendengar semua luka yang kusimpan lama dn menumpuk ini.
ini terlalu konyol dan memalukan untuk didengar orang lain, dan ini membentuk kepura-puraan baru lagi, bahwa kenyataan nya aku akan berpura-pura tak terjadi sesuatu dalm diriku, namun sebenar nya sakit ku ini sungguh sakit.
aku tidak tau bagaimana cara ku untuk mengobati ini, aku telah mencoba memperbaiki semua nya, namun terlanjur hancur, tak ada yang dapat diperbaiki sendiri, kita butuh orang lain untuk memegangi dn menguatkan kita.
HANYA SAJA AKU TAK PUNYA SIAPA-SIAPA UNTUK ITU.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar